MAKALAH MENERAPKAN PEMBELAJARAN MEMBACA DI KELAS 1 SD
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar
Belakang Masalah................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan............................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN.............................................................................. 4
A. Pemahaman
Mengenai Membaca Nyaring.................................... 4
B. Menerapkan
atau mengenalkan membaca nyaring kepada anak. 6
C. Indikator
dan Kompetensi Dasar Membaca Nyaring.................. 8
D. RPP
(Rancangan Rencana Pembelajaran).................................... 9
BAB
III........................................................................................................ 15
A. Kesimpulan..................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................ 15
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik. Winataputra, dkk (2011:1) mengatakan
bahwa “pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran secara simpel dapat
diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan
pengalaman hidup. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terkait dengan beberapa
aspek, yaitu materi, metode dan teknik, media, pola interaksi pembelajaran,
teknik evaluasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran itu sendiri.
Pembelajaran bahasa di SD kelas rendah
meliputi aspek membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Aspek membaca dan
menulis merupakan hal yang sangat
penting untuk diajarkan di SD kelas awal. Dengan membaca dan menulis, semua ilmu pengetahuan akan diserap oleh
siswa. Akan tetapi, kesulitan dalam
mengajarkan membaca dan menulis permulaan terletak pada strategi yang digunakan. Guru cenderung menggunakan panduan buku
dengan bahasa yang kaku
dan sulit dimengerti oleh siswa. Sedangkan
bagi siswa kelas rendah, belajar haruslah kegiatan yang menyenangkan dan
bermakna. Artinya, kegiatan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Oleh karena itu, strategi yang dapat diterapkan adalah Pendekatan
Pengalaman Berbahasa (Language Experience Approach). Pendekatan ini
berdasarkan pengalaman siswa yang kemudian diterapkan dalam mengajarkan membaca
dan menulis permulaan pada siswa.
Materi
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas rendah (kelas 1 dan kelas 2 SD) di
Sabilal Muhtadin, telah diterapkan dari kurikulum terbaru, yaitu kurikulum
2013. Dalam kurikulum 2013, menggunakan pembelajaran tematik. Tematik adalah
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman yang bermakna kepada peserta didik. Metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Membaca
merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif.
Disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi,
ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui
bacaan itu akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirannya,
mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Oleh karena itu,
pembelajaran membaca di sekolah mempunyai peranan yang penting. Dalam
pembelajaran membaca, guru dapat memilih wacana-wacana yang berkaitan dengan
tokoh nasional, kepahlawanan, kenusantaraan, dan kepariwisataan. Selain itu
melalui contoh pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai
moral, kemampuan bernalar, dan kreativitas anak didik.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
itu membaca nyaring dan membaca menggunakan intonasi?
2. Bagaimana
cara menerapkan atau mengenalkan membaca nyaring kepada
anak?
3. Bagaimanakah
indikator dan konpetensi dasar dari membaca nyaring?
4. Bagaimana
bentuk RPP yang baik dan benar?
C. Tujuan
1. Supaya
pembaca memahami apa yang dimaksud dengan membaca nyaring menggunakan intonasi
yang tepat.
2. Supaya
pembaca mengerti bagaimana cara memperkenalkan cara membaca yang baik kepada
anak.
3. Mendeskripsikan
atau mengaplikasikan pembelajaran untuk dijadikan RPP.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pemahaman
Mengenai Membaca Nyaring
Menurut Harjasudjana (2008:4) membaca
nyaring merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di dalam
retorika seperti keterampilan berbahasa yang lainnya (berbicara dan menulis). Dalam
kegiatan membaca, pembaca memerlukan dasar pengetahuan yang tersusun baik dan
kemahiran yang telah dikuasai. Pengetahuan yang berkaitan dengan kebahasaan
meliputi pengetahuan tentang huruf (fonem), suku kata, kata, frase, klausa,
kalimat, wacana, semantik, dan intonasi. Pengetahuan nonkebahasaan meliputi
pengetahuan tentang tema atau judul bacaan, setting, suasana, alur, organisasi
tulisan, dan sebagainya. Untuk meningkatkan keterampilan membaca peserta didik
dan membuat peserta didik tertarik, dalam kegiatan membaca pendidik seharusnya
menggunakan metode yang tepat dan menarik dalam proses pembelajaran.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk
meningkatkan keterampilan membaca peserta didik yaitu metode reading aloud
(membaca nyaring). Sebuah metode atau strategi active learning (pembelajaran
aktif), yang dirancang dengan cara membaca dengan bersuara keras dan lantang
baik peserta didik maupun pendidik. Metode membaca nyaring dapat diterapkan di
kelas rendah. Pendidik dapat menggunakan bacaan dari buku teks atau bacaan lain
yang terkait dengan materi pada saat itu. Kegiatan membaca nyaring harus jelas
intonasi dan lafal agar pendengar dapat memahami isi bacaan tersebut. Tujuan
membaca di kelas rendah yang harus dikembangkan adalah membiasakan sikap
membaca dengan benar, membaca nyaring, membaca lancar, dan membaca penggalan
cerita. Selain itu, metode membaca nyaring (reading aloud) memberikan pengaruh
positif tehadap kemampuan membaca, sehingga dapat meningkatkan keterampilan
membaca dan dapat fokus pada pemahaman bacaan.
a. Keterampilan
yang Dituntut dalam Metode Reading Aloud (membaca nyaring).
1. Membaca
dengan terang dan jelas. dalam pembelajaran membaca nyaring peserta didik
dituntut untuk membaca dengan terang dan jelas agar yang mendengarkan dapat
memahami maksud dari bacaan yang dibacakan.
2. Membaca
dengan penuh perasaan, ekspresi. Membaca harus dilakukan dengan penuh perasaan
dan ekspresi, agar orang yang menyimak dapat mengetahui makna yang dibacakan.
Misalnya seseorang sedang membacakan cerita sedih maka pembaca harus
mengekspresikan dengan mimik yang sedih.
3. Membaca
tanpa tertegun-tegun, tanpa terbata-bata. Peserta didik kelas I dalam membaca
diharuskan untuk dapat membaca dengan lancar sehingga pendengar bisa memahami
bacaan.
b. Hal-hal
yang perlu diingat dalam Metode Reading Aloud (membaca nyaring).
1. Seni
menyimak merupakan sesuatu yang bermanfaat dan mesti diajarkan.
2. Panjang
dan pendek mata pelajaran yang dibacakan hendaknya bervariasi.
3. Jika
membacakan buku cerita bergambar, pendidik harus yakin peserta didik bisa
melihat gambar tersebut dengan jelas.
4. Hentikan
membaca pada titik yang menegangkan.
5. Sesudah
membaca sediakan waktu untuk diskusi, mengekspresikan secara lisan, tertulis
ataupun ekspresi artistik.
6. Jangan
belokkan diskusi sebagai bentuk ujian.
7. Bacalah
teks tersebut dengan penuh ekspresi dan bacalah pelan-pelan.
8. Sebelum
membaca buku tersebut didepan kelas, tinjaulah buku tersebut terlebih dahulu.
Manfaat membaca nyaring adalah pertama,
dapat memuaskan dan memenuhi berbagai ragam tujuan serta mengembangkan
keterampilan dan minat membaca, Manfaat yang kedua, dapat menyampaikan
informasi penting kepada para pendengar, dan mengekspos peserta didik untuk
memperkaya kosakata.
B. Menerapkan
atau mengenalkan membaca nyaring kepada anak.
Rendahnya kemampuan membaca nyaring akan berdampak
terhadap penguasaan berbagai bidang studi serta psikologisnya. Dampak
psikologis yang timbul seperti hilangnya motivasi, rasa percaya diri dan hal
ini akan menimbulkan dampak negatif juga terhadap membaca. Siswa yang gagal
bisa menganggap bahwa belajar membaca dan menulis itu hal paling membosankan
dan lebih baik tidak belajar dari pada pusing. Pembicara terdahulu mengemukakan
bahwa membaca nyaring merupakan suatu yang menuntut aneka ragam keterampilan.
Di kemukakan sejumlah keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring dalam
membaca nyaring pada setiap kelas sekolah dasar, khusus sekolah dasar dengan
keyakinan bahwa apabila keterampilan terseut telah dilatih sejak awal maka
apabila para pengajar meningkat atau melanjutkan pelajaran ke sekolah lanjutan
telah mempunyai modal yang sangat penting. Keterampilan pokok telah di tanam di
sekolah dasar, pemupukan serta pengembangan dilakukan di sekolah lanjutan
(pertama dan atas).
Daftar keterampilan berikut ini sangat menolong para
guru dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
dalam membaca nyaring:
1. Mempergunakan
ucapan yang tepat
2. Menggunakan
frase yang tepat (bukan kata demi kata)
3. Mempergunakan
intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami
4. Memiliki
perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik
5. Menguasai
tanda -- tanda baca sederhana, seperti : Titik, Koma, Tanda seru,dan Tanda
tanya.
Pembaca nyaring yang baik biasanya ingin
sekali agar pendengarannya memahami apa yang di sampaikan. Oleh karena itu,
pembaca hendaklah mengetahui keinginan serta kebutuhan pendengarnya, serta
menginterprestasikan bahan bacaan secara tapat. Kegiatan membaca ini
dilakukan oleh guru untuk siswanya. Atau dengan kalimat lain guru membaca siswa
mendengarkan. Pembelajaran membaca nyaring jenis ini diterapkan di kelas rendah
dan taman kanak-kanak. Guru dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku
teks atau bahan bacaan lain. Guru membaca dengan suara yang cukup keras, dengan
lafal dan intonasi yang baik sehingga seluruh siswa dapat mendengar dengan
jelas dan menikmatinya. Kegiatan membaca nyaring sangat cocok dilakukan di SD
kelas rendah dan TK. Manfaat yang dapat dipetik dari jenis membaca ini adalah
meningkatkan keterampilan menyimak, memperkaya kosa kata, membantu meningkatkan
membaca pemahaman, dan menumbuhkan minat baca pada siswa.
Guided
Reading adalah salah satu jenis kegiatan membaca
nyaring yang memfungsikan guru sebagai pembimbing, pengamat, dan fasilitator.
Meskipun kegiatannya membaca nyaring namun penekanannya bukan pada teknik
membaca, tetapi pada pemahaman materi. Seluruh murid membaca teks yang sama dan
mendiskusikannya. Guru mengajukan pertanyaan dan siswa diminta menjawab dengan
kritis. Pertanyaan harus dibuat secara porposional. Kegiatan ini merupakan
kegiatan membaca nyariung yang sangat penting dilakukan di kelas.
C. Indikator
dan Kompetensi Dasar Membaca Nyaring
a. Indikator
Indikator merupakan
penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan
sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,
potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur
dan/atau dapatdiobservasi. Adapun manfaat dibuatnya indikator yaitu Pedoman
dalam mengembangkan materi pembelajaran, Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran, Pedoman dalam mengembangkan
bahan ajar, Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
Dalam materi membaca nyaring kali ini terdapat sebuah indikator yaitu Membaca
teks pendek dengan lafal dan intonasi yang tepat.
b. Kompetensi
Dasar
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusun indikator kompetensi.
Dari materi ini terdapat Kompetensi Dasar berupa Membaca nyaring suku kata,
kata, dan kalimat sederhana dengan lafal yang tepat.
D. RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan :
SD/MI .....................
Kelas / Semester :
1 /1
Tema :
Diriku (Tema 1)
Sub Tema :
Tubuhku (Sub Tema 2)
Pembelajaran ke :
6
Alokasi waktu :
55 Menit
A. Kompetensi
Inti
K1. Menerima dan
menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
K2.
Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
K3.
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
K4.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi
Dasar
3.3
Menguraikan lambang bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau
bahasa daerah.
4.3
Melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa
daerah.
C. Indikator
3.3.1 Memahami huruf
penyusun kata.
4.3.1
Menyusun kata menjadi sebuah kalimat bermakna (yang terkait dengan aku dan
teman baru) untuk mengenal teman baru.
D. Tujuan
1.
Dengan membaca nyaring, siswa dapat melafalkan huruf vokal dan konsonan dengan
benar.
2.
Setelah membaca nyaring, siswa dapat membaca kata tentang anggota tubuh dengan
benar.
E. Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
Waktu |
Kegiatan |
10 Menit |
·
Melakukan
pembukaan dengan membaca doa dan salam ·
Membahas
materi yang berhubungan dengan materi sebelumnya dan yang akan dipelajari. (Guru
mengajak anak bernyanyi lagu “a-b-c” agar anak mengingat kembali susunan
huruf a-z.) ·
Memberikan
gambaran mengenai pelajaran yang akan dipelajari. |
40 Menit |
·
Guru
lalu memperlihatkan sebuah kertas/ karton berukuran besar. Kertas/karton itu
bertuliskan kata-kata tentang anggota tubuh. ·
Guru
akan membacakan kata-kata yang tertulis di kertas/karton tersebut. Minta
siswa menirukan ucapan guru. ·
Guru
membaca kata-kata di kertas/karton sambil menunjuk kata yang dimaksud. Guru
juga membaca kata yang dimaksud dengan cara mengeja huruf penyusun kata, per
suku kata lalu per huruf. Siswa menirukannya. ·
Guru
mengulangi membaca nyaring ini sebanyak tiga kali. |
5 Menit |
·
Siswa
mendapatkan pekerjaan rumah dari guru ·
Guru
menutup pembelajaran dan berdoa bersama |
F.
Media dan Sumber Belajar
1. Media
1. Karton/kertas
berukuran besar yang bertuliskan kata-kata tentang anggota tubuh.
2. Buku
Siswa
2. Sumber belajar
Diriku : buku siswa. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.-- Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2017.
G. Penilaian
1. Penilaian
Sikap
Observasi
dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan.
2. Penilaian
Pengetahuan
-
Tes tertulis
3. Penilaian
keterampilan
a. Penilaian
Unjuk kerja: membaca nyaring.
No. |
Nama
Siswa |
Kriteria |
Predikat |
||||
|
|||||||
01 |
Dewi |
|
|
|
|
Sangat baik |
|
02 |
Ari |
|
|
|
- |
Baik |
H. Lampiran
A. Materi
Pembelajaran
Mari kita belajar
membaca.
Membaca anggota tubuh.
Bacalah dengan nyaring.
Tangan Kaki Mata Hidung Telinga Mulut
jari ja-ri j-a-r-i saya sa-ya s-a-y-a ada a-da a-d-a lima li-ma l-i-m-a
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Membaca nyaring merupakan salah satu keterampilan
berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti keterampilan berbahasa yang
lainnya (berbicara dan menulis). Dalam kegiatan membaca, pembaca memerlukan
dasar pengetahuan yang tersusun baik dan kemahiran yang telah dikuasai.
Pengetahuan yang berkaitan dengan kebahasaan meliputi pengetahuan tentang huruf
(fonem), suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, wacana, semantik, dan
intonasi. Cara untuk menerapkan pembelajaran membaca nyari bisa dilakukan
dengan 3 metode yaitu Reading load, Shared reading dan Guided Reading. Dan
setiap pembelajaran pasti terdapat Kompetensi Dasar serta Indikator
Pembelajaran.
B. Saran
Adapun saran dalam makalah ini ialah hendaknya baik
guru ataupun mahasiswa sebagai calon guru dapat lebih proses penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) demi terlaksananya proses pembelajaran yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
PENERAPAN
PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR
KELAS RENDAH. Devita Vuri. Vol 20, No 1 > Vuri
Faisal, Megawati.
2017. PENGARUH PENERAPAN METODE READING ALOUD (MEMBACA NYARING) TERHADAP
KETERAMPILAN MEMBACA PESERTA DIDIK KELAS II MI MADANI ALAUDDIN PAOPAO. Tidak
Dipublikasikan. FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN ALAUDDIN MAKASSAR
Sumriana. 2015. PENINGKATAN
KEMAMPUAN MEMBACA NYARING DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN SISWA KELAS III SDN
5 KAYUMALUE NGAPA KECAMATAN PALU UTARA. e-Jurnal Bahasantodea, Volume 3 Nomor
2, April 2015 hlm 50-58
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Diriku/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.-- Edisi Revisi. Jakarta.
Komentar
Posting Komentar